Sabtu, 31 Oktober 2020

TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

 TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

Tahukah Kamu Siapakah Profil serta Pembuat Batik Nasional?

Batik menjadi kreasi cipta yang oleh UNESCO dikukuhkan menjadi intangible heritage Indonesia, waktu ini barangkali ada juta-an pembatik serta entrepreneur batik di tanah air. Akan tetapi, sedikit seniman batik yang punya ‘identitas', suatu ciri-khas yang dapat membikin rancangannya dapat diketahui tak mesti lihat labelnya. Dari yang sedikit itu, ada nama Go Tik Swan Hardjonagoro, seseorang legenda batik asal Solo yang membuat batik Indonesia, sebagai gabungan konsep serta tehnik pewarnaan type classic dengan type pesisir.

Go Tik Swan (kebanyakan dikenali berikut nama K.R.T. Hardjonagoro; terlahir di 11 Mei 1931) yaitu seseorang budayawan serta sastrawan Indonesia yang bertempat di Surakarta. Dia dilahirkan menjadi putra pertama keluarga Tionghoa di kota Solo (Surakarta). Lantaran ke-2 orangtuanya repot dengan upaya mereka, Tik Swan diasuh oleh kakeknya dari faksi ibu, Tjan Khay Sing, seseorang entrepreneur batik di Solo. Dia miliki 4 tempat pembatikan: 2 di Kratonan, 1 di Ngapenan, serta 1 kembali di Kestalan, dengan pekerja lebih kurang 1.000 orang.

Sawunggaling, rengga puspita, kembang bangah, kuntul nglayang yaitu sejumlah konsep ciptaan Go Tik Swan yang membuat lebih khazanah batik Indonesia. Sampai, konsep sawunggaling yang berwujud perlawanan sepasang ayam jantan dipandang sebagai masterpiece si legenda yang jadi mesti dipunyai banyak penggemar batik. Batik perancangan Go Tik Swan mulai dibuat tahun 1960, dalam sesuatu rumah yang saat ini dikenali menjadi Dalam Hardjonegaran, di Jl. Yos Sudarso, Solo. Rumah yang menduduki bagian tanah selebar 2000 mtr. persegi ini terdiri dalam rumah khusus dengan teras belakang bersifat 1/2 lingkaran yang rancangannya dbuat oleh Presiden Soekarno.

Titik balik Go Tik Swan menjadi pembatik diawali dari pertemuannya dengan Presiden Soekarno di acara dies natalis Kampus Indonesia Trik Menang Poker kelima tahun 1955. Go Tik Swan sebagai mahasiswa UI dipilih menarikan tarian Jawa, Gambir Anom, di Istana Negara. Berkesan oleh kelembutan gerak badan Go Tik Swan, Presiden Soekarno menyisihkan diri menyalaminya. Ternyata, gak cuma tarian itu yang mengagumkan Presiden, namun juga lantaran penarinya yaitu pemuda beretnis Tionghoa. Suatu yang jarang ketika itu, seseorang Tionghoa dapat menari Jawa classic.

Waktu tersebut, Soekarno mendapat buah pikiran anyar terkait idealisme persatuan. Dia lalu memohon Go Tik Swan merealisasikannya dalam sebuah bentuk batik. Bukan batik Solo, Yogya, Pekalongan, Cirebon, serta lain - yang lain namun batik Indonesia. Buat penuhi permohonan presiden Soekarno Go Tik Swan melaksanakan perjalanan di berapa kota di Jawa akan tetapi perjalanan itu lebih dari selama 1 tahun yang panjang serta menguras tenaga lahir batin itu malahan membikin buah pikirannya buntet. Waktu ituah seseorang kawan membawanya buat istirahat di Bali.

Di Campuhan, Ubud, Bali berikut ini Go Tik Swan terasa terima ‘wahyu' yang membikin pemikirannya terang sekali serta mendapatkan ijtihad suatu bentuk batik. Ia lekas kembali lagi Solo serta mulai menghasilkan konsep batik itu dalam rumah kakeknya. Terwujudlah wastra yang disebut ‘Parang Bima Kurda', suatu persembahan buat Soekarno. Kurda berarti aksi berani, dan Bima yaitu kepribadian wayang, favorite Si Proklamator. 

Setelah itu terwujudlah konsep - konsep batik yang lain. Konsep-motif batik itu salah satunya yaitu konsep sawunggaling, yang terinpsirasi waktu dia lihat kebiasaan sabung ayam di Bali. Sabung ayam sebagai ritus awalan waktu tanam yang diakui kalau tetes darah ayam yang berlaga bakal berikan kesuburan di bumi. Dia pun membuat konsep parang mega kusuma, buat Megawati Soekarno Putri waktu jadi wapres. Batik ini saat ini ada di museum batik Danar Hadi, Solo.

Go Tik Swan memasangkan corak classic keraton (Solo serta Yogya) yang introver dengan type pesisir (Pekalongan, Tuban, Lasem) yang ekstrover. Gabungan itu pun dipraktekkan dalam tehnik pewarnaan. Warna sogan yang monokrom menyatu multiwarna unik pesisir yang ceria. 

Konsep dari wilayah lain seperti Cirebon, Madura, serta tenun Bali lengkapi metamorfosis konsep batiknya. Gabungan ini sebagai trik Go Tik Swan mengartikan batik Indonesia menjadi ikon persatuan. Dia meniadakan batasan-batas kedaerahan, tetapi masih membela nilai falsafah di tiap-tiap corak serta tehnik lokal sebagai akar semasing batik itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

 TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL Tahukah Kamu Siapakah Profil serta Pembuat Batik Nasional? Batik menjadi kreasi cipta yang oleh UNESCO di...