Minggu, 29 Desember 2019

Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa Ke-16

Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa Ke-16

Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa Ke-16

Balgath Biografi - Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa yang ke -16 dan pahlawan nasional Indonesia . Sultan hasannudin adalah putra dari pasangan Sultan Malikussaid yang disebut raja Gowa ke-15 dan I Sabbe To’mo Lakuntu. Sultan Hasanudin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 12 januari 1631 serta meninggal dunia pada 12 Juni 1670 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin mendapatkan panggilan De Haantjes van Het Osten atau Ayam Jantan Dari Timur dari belanda sebab keberaniannya menantang Belanda. 

Biografi Singkat Sultan Hasanuddin 



  • Nama : Sultan Hasanuddin 
  • Lahir : Makassar, 12 Januari 1631 
  • Meninggal dunia : Makassar, 12 Juni 1670 
  • Ibu : I Sabbe To’mo Lakuntu 
  • Ayah : Sultan Malikussaid 
  • Pasangan: I Bate Daeng Tommi (m. 1654), I Mami Daeng Sangnging (m. 1645), I Daeng Talele 
  • Anak: Karaeng Galesong, Sultan Amir Hamzah, Sultan Muhammad Ali 


Keluarga Serta Waktu Kecil Sultan Hasanuddin 


Sultan Hasannudin adalah anak ke-2 dari pasangan Sultan Malikussaid yang disebut raja Gowa ke-15 dan I Sabbe To’mo Lakuntu yang disebut putri bangsawan Laikang. Sultan Hasanudin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 12 januari 1631 serta meninggal dunia pada 12 Juni 1670 di Makassar, Sulawesi Selatan. Nama lahir Sultan Hasanuddin ialah I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Sultan Hasanuddin punya saudara wanita namanya I Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je’ne. 

Semenjak kecil Sultan Hasanuddin sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan, diluar itu Dia punya kecerdasan serta kerajinan dalam belajar yang benar-benar mencolok dibandingkan dengan saudaranya lainnya, dan pintar berkawan dengan beberapa orang bukan sekedar di lingkungan istana tapi dengan orang asing yang mendatangi Makassar untuk berdagang. 

Pendidikan yang dilaluinya di Pusat Pendidikan serta Edukasi Islam di Masjid Bontoala membuat jadi pemuda yang beragama, punya semangat juang, jujur, serta rendah hati. 

Wafatnya Sultan Alauddin (Kakek Sultan Hasanuddin) Serta Pengangkatan Ayahnya Jadi Raja Gowa 


Waktu Hasanuddin berusia 8 tahun, sang kakek yakni Sultan Alauddin yang disebut raja Gowa ke-14 meninggal dunia sesudah memerintah kerajaan Gowa sepanjang 46 tahun. Sesudah kakeknya wafat sang ayah Sultan Malikussaid gantikan jadi raja yang dikukuhkan pada 15 Juni 1639. 

Sepanjang kepemimpinan ayahnya, Sultan Hasanuddin yang masih remaja seringkali dibawa untuk hadiri perundingan penting. Ini dikerjakan sang ayah supaya Hassanudin belajar mengenai pengetahuan pemerintahan, diplomasi dan taktik perang. 

Sesudah pintar pada bagian itu, Hasanuddin pernah seringkali diutus untuk sebagai wakil sang ayah berkunjung ke kerajaan nusantara khususnya wilayah dalam kombinasi pengawalan kerajaan Gowa. 

Waktu akan masuk umur 21 tahun, Hassanudin diakui untuk memegang masalah pertahanan Gowa serta menolong ayahnya mengendalikan pertahanan untuk menantang Belanda. 

Diangkat jadi Raja Gowa-16 


November 1653, pada umur 22 tahun, I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe diangkat jadi Raja Gowa dengan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Pengangkatan itu adalah pesan dari sang ayah sebelum meninggal dunia serta sebab karakter yang tegas, berani dan punya potensi serta pengetahuan yang luas pesan itu di setujui mangkubumi kerajaan yakni Karaeng Pattingaloang. 

Menantang VOC 


Sultan Hasanuddin memerintah kerajaan waktu Belanda akan kuasai rempah-rempah serta memonopoli hasil perdagangan daerah timur Indonesia, Belanda melarang orang Makassar berdagang dengan lawan belanda seperti Portugis atau yang lain. Kemauan Belanda yang ingin lakukan monopoli perdagangan lewat VOC tidak diterima keras oleh Raja Gowa yakni Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin masih berpendirian sama dengan kakek serta ayahnya jika tuhan membuat bumi serta lautan untuk dipunyai serta digunakan bersama. 

Sebab melawan usaha monopoli yang akan dikerjakan VOC dan Kerajaan Gowa adalah kerajaan paling besar yang kuasai jalan perdagangan, VOC berupaya mengahncurkan Kerajaan Gowa. 

Perang Menantang Belanda Serta Sultan Hasanuddin Turun Tahta 


Pada tahun 1666, Belanda di bawah kepemimpinan Laksamana Cornelis Speelman berupaya kuasai kerajaan-kerajaan kecil yang berada di sisi timur Indonesia. Tetapi usaha mereka untuk kuasai kerajaan Gowa belum berhasi sebab Raja Gowa yakni Sultan Hasanuddin berupaya menyatukan kemampuan kerajaan kecil dibagian timur Indonesia untuk menantang Belanda. 

Peperangan yang berlangsung di antara kedua pihak tetap disudahi dengan kesepakatan perdamaian serta gencatan senjata tetapi VOC tetap melanggar serta hal itu bikin rugi Kerajaan Gowa. 

Belanda terus meningkatkan pasukan sepanjang peperangan hingga Kerajaan Gowa makin lemah serta tertekan, lalu dengan alasan pada 18 November 1667 Sultan Hasanuddin bersedia tanda-tangani Kesepakatan Bungaya. 
Rakyat serta Kerajaan Gowa yang merasakan benar-benar dirugikan adanya kesepakatan itu, pada 12 April1668 pada akhirnya perang kembali pecah. 

Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan seru. Tetapi sebab pasukan Belanda yang dibantu dengan tentara luar, pada 24 Juni 1969 mereka sukses menerobos Benteng Sombaopu yang disebut benteng terkuat kerajaan Gowa. 
Belanda terus lancarkan upayanya mengadu domba Kerajaan Gowa, usaha yang dikerjakan oleh mereka sukses dengan beberapa pembesar kerajaan yang menyerah seperti Karaeng Tallo serta Karaeng Lengkese. Tetapi tidak dengan Sultan Hasanuddin yang sudah bersumpah tidak pernah sudi bekerja bersama dengan Belanda. 

Pada 29 Juni 1969, Sultan Hasanuddin turun tahta dan diganti oleh putranya yang namanya I Mappasomba Daeng Nguraga yang bertitel Sultan Amir Hamzah. 

Sultan Hasanuddin Meninggal dunia 


Pada 12 Juni 1670, pada umur 39 tahun Sultan Hasanuddin meninggal dunia. Selanjutnya beliau disemayamkan di satu bukit di pemakaman Raja-raja Gowa di benteng Kale Gowa di Kampung Tamalate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

 TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL Tahukah Kamu Siapakah Profil serta Pembuat Batik Nasional? Batik menjadi kreasi cipta yang oleh UNESCO di...