Biografi Tokoh Dunia: Che Guevara, Ikon Revolusi Dunia
Ernesto Guevara de la Serna, diketahui dengan Che Guevara, sebagai tokoh revolusi Marxist asal Argentina. Namanya begitu diketahui disaat mendukung Fidel Castro memperlancarkan Revolusi Kuba pada 1956-1959, dan komandan gerilya di Amerika Selatan. Ia berubah menjadi radikal seusai berkeliling-keliling semuanya Amerika Latin, serta saksikan sendiri kelaparan, kemiskinan, serta penyakit. Berikut sebagai biografi dari tokoh sebagai ikon revolusi dunia dan perlawanan para muda di kultur kekinian itu.
1. Saat Kecil
serta Interes bakal Sastra Guevara lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina, serta sebagai anak dari pasangan Ernesto Guevara Lynch serta Celia de la Serna y Llosa. Sejak mulai kecil, Ernestito atau Ernesto Kecil, dibesarkan dengan sudut pandang bakal politik sayap kiri dari keluarganya.
Ernesto Senior diketahui sebagai partisan para Republikan waktu saat Perang Saudara Spanyol, serta kerap mengundang veteran ke rumah. Guevara tunjukkan interes bakal kesusastraan. Salah satunya puisi dari Pablo Neruda, Antonio Machado, ataupun Walt Whitman. Lantaran rumah Keluarga Guevara punya lebih dari pada 3.000 buah buku, jadi ia berubah menjadi pembaca yang gairah juga sekaligus menghisap banyak ide baru.
Guevara terpenting begitu tertarik dengan buku Karl Marx, Albert Camus, Jawaharlal Nehru, Vladimir Lenin, sampai Friedrich Engels. Bergeser dewasa, Guevara tertarik pada penulis Amerika Latin seperti Horacio Quiroga, Ciro Alegria, Jorge Icaza, ataupun Miguel Asturias. Semua gagasan, prinsip, filosofi, ataupun arti dari banyak penulis yang dianggap dia menarik bakalan dicatat dalam buku diarinya.
2. Sekolah Kedokteran
serta Pengembaraan dengan Motor Di 1948, Guevara masuk Kampus Buenos Aires buat belajar kedokteran. Akan tetapi, kemauannya arungi dunia membuat cuti kuliah. Perjalanan pertama kalinya mulai pada 1950. Guevara arungi 4.500 km. telusuri utara Argentina dengan bekal sepeda kayuh yang dipasangkan motor kecil.
Guevara setelah itu melaksanakan perjalanan ke dua di Desember 1951. Kesempatan ini, ia berbarengan seseorang kawan yang memiliki nama Alberto Granado menunggangi motor. Mereka berdua mengemudi sepanjang sembilan bulan sejauh 8.000 km. telusuri semuanya jalan di lokasi Amerika Selatan. Dari Argentina, Guevara serta Granado telusuri Chile, Peru, Kolombia, Venezuela, sebelum berpisah buat ketujuan Miami, Amerika Serikat (AS).
Dari Miami, ia kembali lagi Argentina menumpang pesawat. Semuanya perjalanan itu ia abadikan di jurnal yang kedepannya yang memiliki nama The Motorcycle Diaries: Note on a Latin American Journey. Diakhir perjalanannya, Guevara yakin kalau Amerika Latin tidaklah negara berlainan, namun satu entitas yang butuh kiats pembebasan jumlah besar.
Sepanjang petualangannya, ia menyaksikan sendiri kemiskinan, kelaparan, ditambah ketidaksanggupan menjaga anak lantaran tidaklah ada cost. Semua pengalaman itu menggerakan hati Guevara buat "membantu beberapa orang itu". Ia lantas menamatkan pendidikan dokternya pada Juni 20153. Akan tetapi, ia menentukan tidak untuk membantu orang lewat dunia kedokteran.
Namun masuk dalam ajang perseteruan bawa senjata. Pada 1953, Guevara datang ke Guatemala dimana Jacobo Arbenz tengah menggelorakan kampanye melaksanakan revolusi sosial disana. Guevara, yang waktu itu menentukan nama pendek Che, saksikan AS lewat Tubuh Intelijen Pusat (CIA) menjatuhkan Arbenz lewat pengambilalihan. Disana, Guevara mengaitkan kalau AS Cara menang blackjack bakalan senantiasa menaklukkan pemerintahan sayap kiri progresif. Ia rencana bawa sosialisme, serta berubah menjadi Marxist.
3. Diskusi dengan Castro Bersaudara serta Revolusi Kuba
Dari Guatemala Guevara ubah ke Meksiko pada 21 September 1954. Disana, ia sempat pernah kerja jadi dokter ataupun jurnalis untuk Latina News Agen. Di ibu kota Mexico City, ia bersua dengan Fidel serta Raul Castro yang tengah menyediakan Gerakan 26 Juli buat menjatuhkan diktator Kuba Fulgencio Batista. Guevara masuk, serta mereka mengusahakan menyelisip dengan memanfaatkan kapal pencari tua, Granma, serta tiba di Oriente pada 2 Desember 1956.
Akan tetapi, kehadiran mereka udah tercium oleh pasukan Batista. Dari 82 orang yang menyelisip, cuma 22 orang yang sukses selamat terhitung Guevara. Waktu di serang, Guevara menentukan mencopot perabotan medisnya, serta ambil kotak amunisi yang kedepannya mengganti hidupnya. Pada situasi terluka, kelompok yang selamat itu sukses mencapai Sierra Maestra dimana mereka akan memutuskan berubah menjadi gerilyawan pertama.
Pelan-pelan, operasi gerilya yang dilancarkan Castro bersaudara mulai mendapat simpati dari rakyat. Mereka sukses memasukkan anggota baru, memperoleh bahan makanan, sampai amunisi. Awal mulanya, Guevara sebagai dokter pasukan. Akan tetapi, ia mulai juga mempertajam kecakapan memanfaatkan senjata, kemudian berubah menjadi satu diantara sekutu khusus Castro.
Ia memperoleh pekerjaan tidak sekedar membuat sembuh. Akan tetapi pun pelaku eksekusi, atau berikan perintah eksekusi, beberapa orang yang dikira berkhianat. Disaat selanjutnya Castro memperoleh kemenangan serta masuk Havana 8 Januari 1959, Guevara didapuk berubah menjadi komandan Penjara La Cabana.
Sepanjang lima bulan, ia memperoleh pekerjaan buat mengamati implementasi "keadilan revolusioner" pada sisa-sisa pasukan Batista, ataupun banyak pengkhianat. Diadukan, disaat berubah menjadi komandan di La Cabana, Guevara menjalankan mati di antara 55 sampai 105 partisan Batista. Sesudah itu, Guevara berubah menjadi presiden bank nasional serta menteri industri yang mendukung Kuba berubah menjadi negara komunis.
Diawalnya 1960-an, Guevara berperan sebagai Duta Besar Kuba. Berkeliling-keliling dunia buat coba terjalin dengan negara lain, terhitung Uni Soviet. Ia berubah menjadi figure kunci disaat berlangsung Peristiwa Teluk Babi di antara 17-19 April 1961, serta Kritis Rudal Kuba di antara 16-28 Oktober 1962. Pada 1964, ia memperoleh peluang melakukan pidato di komunitas PBB dimana ia mengkritik peraturan luar negeri AS serta politik apartheid Afrika Selatan.
4. Kongo serta Awal Keruntuhan
Pada 1965, Guevara memundurkan diri dari posisinya, serta datang ke Afrika buat tawarkan pengetahuan serta pengalamannya jadi gerilyawan di Kongo yang sedang hadapi Pemberontakan Simba. Presiden Aljazair Ahmed Ben Bella waktu itu berbicara, Guevara berpikiran Afrika yaitu mata rantai terlemah imperialisme, serta miliki kemampuan revolusi yang bagus. Oleh Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser yang bersahabat baik dengan Guevara, ia dinasihati biar tak ikut serta dalam politik di Kongo.
Walaupun memperoleh peringatan, Guevara terus pergi. Memanfaatkan nama Ramon Benitez, ia pimpin operasi dengan bekal support dari Simba. Berbarengan 12 orang Kuba yang lain, Guevara hingga pada 24 April 1965, serta mulainya masuk dengan pasukan Laurent-Desire Kabila. Akan tetapi, ia merasakan kesukaran lantaran pasukan di bawah pimpinan Kabila kurang disiplin, maka akan memutuskan buat matikannya.
Waktu itu, oposisi mulai memperlancarkan balasan lewat tentara bayaran yang dikepalai Mike Hoare, serta ditopang CIA dan orang Kuba anti-Castro. Mereka sukses menelusur Guevara yang tengah bertempat di desa Fizi dekat Danau Tanganyika, di lokasi tenggara Kongo. Pasukan yang ditunjang CIA itu sukses menyadap komunikasi Guevara, serta memotong arah perbekalan untuk gerakannya.
Guevara lantas merasakan kekalahan pada 20 November 1965. Enam bulan seterusnya, di bersembunyi di Dar es Salaam serta Prague, Republik Ceko. Waktu itu Prague, ia bersua eks Presiden Argentina Juan Peron yang berbicara bila apakah yang dikerjakan Guevara di Kongo yaitu bunuh diri. Peron lantas kembali mengenang kalau Guevara yaitu figure masih belum dewasa. "Akan tetapi, saya puas ia sukses bikin Yankee, nama buat AS, itu sakit pada kepala," ujarnya.
5. Tertangkap di Bolivia serta Dijatuhi hukuman Mati
3 November 1966, Guevara hingga di La Paz, Kolombia, lewat penerbangan dari Montevideo, Uruguay, memanfaatkan nama samaran Adolfo Mena Gonzalez. Dari La Paz, Guevara ketujuan lokasi Nancahuazu buat pimpin pasukan gerilya miliki kekuatan 50 orang yang menyebutkan diri jadi Pasukan Pembebasan Nasional Bolivia (ELN). Awal 1967, ELN yang miliki modal kapabilitas mencapai kemajuan dengan meruntuhkan pasukan pemerintah di lokasi pegunungan Camiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar