Selasa, 01 September 2020

BIOGRAFI RATNA SARI DEWI

 BIOGRAFI RATNA SARI DEWI

Naoko Nemoto yaitu nama asli Ratna Sari Dewi sebelum menikah dengan Soekarno. Lahir di Tokyo, 6 Februari 1940 lalu, dia sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya yaitu seseorang pekerja bangunan yang situasinya keuangannya tidak demikian baik.

Tumbuh disaat meletusnya Perang Dunia II, bikin Ratna mesti kehilangan ayahnya di umur yang tetap teramat muda. Kehilangan si ayah di umur masih terhitung muda membuat berubah menjadi pribadi yang tegar serta tak takut pada persoalan.

Buat menyambung hidup tiap hari, dia mesti kerja jadi pramuniaga di perusahaan asuransi jiwa Chiyoda sampai lulus SMP pada 1955. 1 tahun kemudian, dia memundurkan diri serta kerja jadi hostes di club malam Copacabana. Club ini malam sendiri kerapkali disinggahi orang asing.

Tidak hanya kerja jadi hostes, ia punya jiwa seni yang lumayan kuat. Dia melukis, main drama, serta menyanyi di celah kegiatannya. Sebelum menikah dengan Soekarno, dia sendiri sukses mendapat dua penghargaan privat atas lukisan karyanya. Banyak telah beredar rumor serupa perihalnya, satu diantaranya yaitu dia yang kerja jadi geisha yang berulang-ulang dikiralnya.

16 Juni 1959 yaitu diskusi pertama kalinya dengan Soekarno. Dia dikenalkan oleh seseorang temannya, Kubo Masao, di Hotel Imperial sebelum Soekarno kembali lagi Indonesia. Dalam wawancaranya dengan CNN Indonesia, dia kagum dengan kharisma yang dipunyai oleh Putra Si Fajar itu. Gadis muda ini bertambah terpesona menyaksikan begitu luas pandangan Soekarno terkait negaranya itu. Bagaimana lancarnya Soekarno cerita terkait kekasairan Jepang, histori Jepang, sampai salah seseorang tokoh pahlawan Jepang yang dikagumi oleh Nemoto.

Habis diskusi itu, Soekarno serta Nemoto berbalas surat lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Dari berbalas surat itu, Soekarno mengundang Nemoto buat bertandang ke Tanah air. Perjalanan yang cukup melelahkan terbayar disaat Nemoto sukses datang di Indonesia pada 15 September 1959.

Setiba di Jakarta, dia baru memahami kalau dirinya sendiri dipakai buat memperlancarkan usaha mitranya di Indonesia. Di saat itu, dapat di sebut jadi saat Pampasan Perang lantaran banyak project Jepang yang masuk ke dalam Indonesia. Nemoto dipandang sebagai sisi dari Pampasan Perang itu. Hubungan dengan Kubo merenggang, Nemoto merapat ke grup usaha Toyoshima serta Kinoshita.

Korelasi Soekarno serta Nemoto bertambah serius. Bukti kesungguhan Soekarno yaitu dengan meminang Nemoto buat membuatnya seseorang istri di tahun 1962 disaat umurnya masih 22 tahun. Bukan perihal ringan buatnya buat terima lamaran Soekarno. Lebih-lebih lagi, Indonesia waktu itu dikira negara miskin yang tak punya apa-apa lantaran baru-baru ini merdeka.

Ketentuan lantas udah bundar. Nemoto menentukan buat melepas lajang serta menambatkan cintanya pada Si Proklamator walaupun tertaut umur yang lumayan jauh, ialah 39 tahun. Dia lantas memperoleh nama Indonesia jadi Ratna Sari Dewi serta memegang Islam.

Tak lama seusai pernikahan itu, ibunya yang janda jatuh sakit serta mati. Saudara lelakinya lantas menentukan buat harakiri (bunuh diri lewat cara menusukkan belati atau samurai ke perut atau jantung yang dikerjakan oleh orang yang terasa udah kehilangan kehormatan atau merasakan kegagalannya).

Berubah menjadi Istri Presiden

Seusai diperistri oleh Soekarno, Nemoto yang udah berpindah nama berubah menjadi Ratna lantas di bawa ke Jakarta. Lekas dia pun berpindah kewarganegaraan dari kewarganegaraan Jepang ke kewarganegaraan Indonesia. Dia dikasih hunian di selatan Jakarta yang luas yang elok yang dinamakannya Wisma Yaso. Dia juga pernah diperkenalkan dengan beberapa anak Soekarno dengan Fatmawati, ialah Rachmawati, Megawati, Sukmawati, serta Guruh.

Menentukan buat turut suami serta tinggal di luar negeri tidaklah perihal yang ringan untuk Dewi. Enam bulan pertama dia terasa kesukaran menyesuaikan dengan adat pada tempat tinggal barunya itu. Perumpamaannya bab adat makan. Orang Jepang biasa memberikan santapan sedikit-sedikit dengan jumlah kecil. Lain perihalnya sama orang Indonesia yang umum memberikan santapan dalam sebuah piring berisi nasi, sayur, serta lauk pauknya. Berikut ini yang membuat sempat pernah kesukaran buat menggunakan makanan Indonesia.

Namun semakin lama dia perlahan-lahan mulai kasmaran dengan masakan Indonesia serta dapat menyesuaikan. Dewi yang benar-benar dulu kala memuji seni, tertarik pula dengan tarian Jawa yang umum dilihatnya disaat beberapa anak Soekarno berlatih tari di pelataran istana.

Pernikahannya yang sempat pernah tertutupi oleh si suami pelan-pelan mulai disibak ke publik. Dewi mulai kerap turut menemani suaminya dalam perundangan Trik Menang Poker  makan kenegaraan, perjalanan kenegaraan, serta diperkenalkan dengan pejabat-pejabat dalam pelbagai diskusi jadi istri presiden. Figurnya dalam sekejap mencuri perhatian penduduk.

Kembali Dewi terasa dipakai disaat sejumlah pengusaha Jepang di Tanah Air terasa apabila mau memperoleh project, mereka mesti sowan (menghadap) ke Dewi. Walaupun sebenarnya dia tidak sempat terasa demikian. Meskipun demikian, Soekarno sendiri kerap libatkan Dewi dalam tiap-tiap ketentuan politik yang bakal diambilnya. Tidaklah mengherankan apabila Dewi diketahui jadi istri Soekarno yang dekat serta paling dicintainya.

Disaat ada peristiwa penculikan tujuh jenderal yang dikira didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau biasa dikatakan G 30 S pada tahun 1965, atas usul Soeharto, karenanya Soekarno setelah itu membuat Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Kondisi Indonesia yang tak sehat bikin Dewi akan memutuskan buat kembali lagi Jepang atas himpitan Soekarno.

Di Jepang, dia melahirkan buah cintanya dengan Soekarno yang disebut Kartika Sari Dewi Soekarno serta dekat dipanggil Karina. Melahirkan tiada suami tidaklah perihal yang ringan untuk wanita mana lantas, terhitung Dewi. Dia sendiri sempat pernah rencana pulang ke Indonesia seusai pengecekan, namun di cegah dokter atas permohonan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Sepanjang perpisahan itu, Bung Karno serta Dewi surat-menyurat lewat layanan keluarga satu diantara ajudan Bung Karno. Dalam surat itu, Bung Karno terperanjat atas ketentuan Dewi melahirkan di Tokyo lantaran usul dokter. Nyatanya ketentuannya melahirkan di Tokyo beresiko tidak baik serta menimbulkan perpisahan mereka.

Di Jepang sendiri sempat pernah tersebar issu peluangnya exile ke Jepang. Tampak informasi dalam Asashi Shinbun edisi 6 Februari 1967 kalau atas permohonan Dewi, Partai Komunis Jepang bakal mendukung Bung Karno keluar ke Jepang, yang dengan lekas dibantah partai itu.

Sebenarnya, Soekarno tak sepakat ke luar negeri serta Dewi dengan sah menolak ide kehadiran Bung Karno. Seusai Soekarno sah turun takhta, dia berubah menjadi tahanan rumah di tempat tinggalnya di wilayah Batu Tuliskan, Bogor, setelah itu dipindah ke Wisma Yaso pada 1969.

Sepanjang berubah menjadi tahanan rumah, pemerintah membuat jadi lebih sulit keluarga serta saudara yang mau menjumpai Soekarno. Buat menengok Bung Karno, mereka mesti memperoleh izin lebih dahulu dari wewenang yang berotoritas. Dewi sendiri berpisah dengan Bung Karno diawalnya 1970.

Perpisahannya dengan Bung Karno bukan bermakna bikin Dewi akan memutuskan interaksi dengan eks suami. Dengar info kalau kesehatan Si Proklamator bertambah jadi menurun serta sempat pernah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Dewi berangkat ke Jakarta bersama-sama si putri yang belumlah sempat dijumpai sekalinya oleh ayahnya.

Hadirnya Dewi berubah menjadi pengobat lara hati Sukarno yang udah lama kering saat ajalnya. Ditambah wanita ayu itu bawa buah cintanya dengan Sukarno. Waktu itu membela kesadaran untuk Sukarno yaitu perjuangan khusus buatnya ditengah-tengah situasinya yang bertambah menurun. Kejadian itu berubah menjadi kejadian pertama serta paling akhir untuk Kartika buat bertatap muka langsung dengan si ayah.

Seusai kehadiran dua kesayangan hati Soekarno, kesadaran Soekarno lenyap serta koma disaat saat larut malam. Besok paginya, 21 Juni 1970, Bung Besar menyerah serta meninggal dunia.

Dewi serta Hartini, eks istri Soekarno lainnya, sempat pernah meminta buat memakamkan di Batu Tuliskan yang tidak diterima oleh Soeharto. Permintaan Fatmawati buat menyemayamkan mayat Soekarno di tempat tinggalnya pun tidak diterima. Berkilah mau merapatkan dengan ibunya, Soeharto menentukan buat menguburkan Soekarno di Blitar di sisi makam ibunya.

Seperginya Soekarno

Seperginya Soekarno, wanita yang umum dipanggil Dewi Fujin ini menentukan buat tinggal di luar negeri. Mempunyai nama belakang ‘Soekarno' cukup meringankan dirinya sendiri buat bangun koneksi dengan pesohor-pesohor luar negeri. Dia cukup kerap dijumpai di acara yang diselenggarakan oleh sosialita luar negeri. Disini dia populer jadi sosialita, entrepreneur, serta filantopis. Kejadian cintanya dengan pria-pria kaya lantas bertaburan, walaupun selanjutnya belumlah ada sebagai jodohnya menukar Bung Besar.

Paris, Zurich, serta New York yaitu beberapa kota yang sudah pernah berubah menjadi tempat datang Dewi berbarengan Kartika. Dia sendiri semakin lama tunjukkan jati diri jadi wanita bebas yang mau menyingkirkan bayang-bayang Soekarno dalam dirinya sendiri. Buatnya, dia udah memakan beberapa puluh tahun buat hidup buat pihak lain serta sekarang waktunya dirinya sendiri bebas. Berikut ini yang membuat di cintai juga sekaligus dibenci oleh sejumlah orang.

Tahun 1983, dia kembali lagi Jakarta serta coba bangun perusahaan yang menyuplai banyak barang kepentingan beberapa institusi pemerintah. Dia lantas kembali lagi kerap kelihatan di acara pesta kelompok atas.

Tinggal di New York, suatu skandal keluar disaat dirinya sendiri tengah ada di acara pesta para jetset. Dewi ikut serta pertikaian di sebuah acara pesta di Tim Logde yang dikunjungi oleh Artis Barbara Streisand serta Ivana Trump. Waktu itu dia berseteru dengan Victoria Marie Osmena, cucu Presiden Filipina Osmena. Pipin Osmena tergesek gelas sampanye yang berada pada tangan Dewi. Dia lantas sempat pernah hidup di sel sempit sepanjang 34 hari serta mengambil dompet beberapa ratus ribu dolar buat soal pengadilan.

Tidak hanya repot berusaha, Dewi pun meningkatkan ketertarikannya dalam dunia seni. Hal semacam itu yang membuat menghasilkan buku Madame D. Syuga yang diluncurkan di Jepang. Judul buku tersebut bermakna unggul serta molek. Buku yang berisi potret figure Dewi di umurnya yang ke-53 tahun ini yaitu sinergi karyanya dengan Potografer Hideki Fujii dalam menghasilkan suatu kecantikan karya seni.

Buku ini sendiri sempat pernah bikin seru publik Indonesia serta dilarang tersebar di Tanah Air berkat ada potret dirinya sendiri telanjang, walaupun jauh dari kesan-kesan porno. Dia sendiri cuek hadapi hal semacam itu lantaran dalam sejumlah interview, dia senantiasa mengatakan kalau memang buku itu untuk tidak diluncurkan serta disebarkan di Indonesia, jadi apabila tak sepakat tak usah menyayangkan.

Tidak sekedar kali hanya itu dia tampak telanjang. Lebih kurang tahun 1974, juri Miss Universe 1978 ini sudah pernah dijepret bugil oleh Potografer David Hamilton. Hasil bidikan David puitis, akan tetapi tak semenggugah bidikan Fujii di buku karyanya itu. Dapat di sebut, Madame D. Syuga yaitu karya angan-angannya sudah lama.

Tahun 2008 dia menentukan buat bertempat di Tokyo. Di Tokyo dia aktif tampak jadi presenter atau bintang tamu di sebagian acara tv di stasiun tv Jepang. Dia pun aktif mengusahakan perlindungan hewan di Jepang. Disamping itu, usaha kosmetik serta perhiasannya di Negeri Sakura pun berjalan lancar maka seringkali dia kerap kelihatan dalam pelbagai aktivitas amal. Tahun 2017 lalu dia sudah pernah dipilih jadi juri Miss International.

Berubah menjadi janda di umur muda membuat buat kokoh serta tak tahu takut hadapi kehidupan ini. Usaha giat buat memelihara anak semata-mata wayangnya yaitu argumen terkuat kenapa dia harus selalu hidup.

Tidak hanya eksis di tv Jepang, wanita yang hampir masuk umur kepala delapan ini punya YouTube Kanal yang makin banyak memberikan conten berbahasa Inggris serta bahasa Jepang.

Kejadian cintanya sendiri mencuri perhatian seseorang mangaka yang memiliki nama Keito buat mengisahkannya berbentuk manga. Diadaptasi dari autobiografinya yang berjudul Erabareru Onna ni Narinasai: Dewi Fujin no Konkatsuron (Perjalanan Berubah menjadi Wanita Dipilih: Cari Jodoh ala Dewi Fujin), manga ini dikeluarkan pada 9 Januari 2020 lalu serta udah terjual sejumlah beberapa ratus ribu eksemplar.

Dibalik kemauannya untuk jadi wanita bebas, surat wasiat Soekarno yang membuat masih membatalkan tekad buat peroleh kembali lagi kewarganegaraan Jepang yang sesungguhnya semakin meringankan Dewi buat melanglang buana ke pelbagai negara pada muka bumi ini.

"Bila saya mati, simpanlah saya di bawah pohon yang lebat. Saya miliki istri yang saya kasihi dengan segala hatiku. Namanya Ratna Sari Dwi. Bila dia mati, simpanlah dia dalam kuburku. Saya inginkan dia senantiasa berbarengan saya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

 TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL Tahukah Kamu Siapakah Profil serta Pembuat Batik Nasional? Batik menjadi kreasi cipta yang oleh UNESCO di...