Rabu, 26 Agustus 2020

Biografi Buya Hamka

Biografi Buya Hamka

Profile serta Biografi Buya Hamka. Anda barangkali sempat dengar atau serta melihat satu film yang berjudul ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk'? Film itu diangkat berdasar novel yang dicatat oleh Buya Hamka yang diketahui untuk salah satunya sastrawan populer di Indonesia. Berikut profile serta biografi Buya Hamka serta cerita perjalanannya.

Biografi Buya Hamka

Buya Hamka lahir di tahun 1908 di desa kampung Molek, Mengevaluasi, Sumatera Barat, HAMKA sendiri adalah singkatan dari nama beliau yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah.

Hamka adalah putra dari Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang adalah ulama di tanah minang, dimulai kerja untuk guru agama di tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan serta guru agama di Padang Panjang di tahun 1929.

Hamka selanjutnya dikukuhkan untuk dosen di Kampus Islam, Jakarta serta Kampus Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 sampai tahun 1958.

Kemudian, beliau dipilih jadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta serta Profesor Kampus Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 sampai tahun 1960, beliau memegang untuk Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia.

Tapi dia menempatkan kedudukan itu saat Sukarno memerintahnya pilih di antara jadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Buya Hamka adalah figur otodidak dalam beberapa bagian ilmu dan pengetahuan Trik Menang Poker  seperti filsafat, sastra, riwayat, sosiologi serta politik, baik Islam atau Barat.Dengan kelihaian bahasa Arabnya yang tinggi, beliau bisa menyelidik karya ulama serta pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, serta Hussain Haikal.

Lewat bahasa Arab , beliau mempelajari karya sarjana Perancis, Inggris serta Jerman, beliau rajin membaca serta bertukar-tukar pemikiran dengan beberapa tokoh populer Jakarta seperti HOS Cokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur, serta Ki Bagus Hadikusumo sekalian mempertajam talentanya hingga jadi seorang pakar pidato yang handal.

Hamka aktif dalam Muhammadiyah, dipilih jadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Pertemuan Muhammadiyah, gantikan S.Y. Sutan Mangkuto di tahun 1946. Di tahun 1953, Hamka diambil untuk penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah.

Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka untuk ketua umum Majelis Ulama Indonesia tapi beliau kemudiannya memundurkan diri di tahun 1981 sebab nasehatnya tidak dihiraukan oleh pemerintah Indonesia.

Pekerjaan Buya Hamka

Buya Hamka profesinya untuk wartawan, penulis, editor, serta penerbit. Semenjak tahun 1920-an, Hamka jadi wartawan beberapa buah media massa seperti Pelita Andalas, Ajakan Islam, Bintang Islam, serta Ajakan Muhammadiyah.

Di tahun 1928, beliau jadi editor majalah Perkembangan Warga. Di tahun 1932, beliau jadi editor serta mengeluarkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka sempat juga jadi editor majalah Dasar Warga, Panji Warga, serta Gema Islam.

Hamka membuahkan karya ilmiah Islam serta karya kreatif seperti novel serta cerpen. Karya ilmiah terbesarnya adalah Tafsiran al-Azhar serta di antara novel-novelnya yang mendapatkan perhatian umum serta jadi buku teks sastera di Malaysia serta Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, serta Merantau ke Deli.

Karya- karya buya HAMKA

  • Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Dicatat dalam huruf Arab.
  • Sang Sabariah. (1928)
  • Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.
  • Tradisi Minangkabau serta agama Islam (1929).
  • Rangkuman tarikh Ummat Islam (1929).
  • Kebutuhan lakukan tabligh (1929).
  • Hikmat Isra' serta Mikraj.
  • Arkanul Islam (1932) di Makassar.
  • Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.
  • Majallah ‘Tentera' (4 nomor) 1932, di Makassar.
  • Majallah Al-Mahdi (9 nomor) 1932 di Makassar.
  • Mati memiliki kandungan malu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.
  • Di Bawah Lindungan Ka'bah (1936) Dasar Warga,Balai Pustaka.
  • Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Dasar Warga, Balai Pustaka.
  • Di Dalam Lembah Kehidupan 1939, Dasar Warga, Balai Pustaka.
  • Merantau ke Deli (1940), Dasar Warga, Toko Buku Syarkawi.
  • Margaretta Gauthier (terjemahan) 1940.
  • Tuan Direktur 1939.
  • Dijemput mamaknya,1939.
  • Keadilan Ilahy 1939.
  • Tashawwuf Kekinian 1939.
  • Falsafah Hidup 1939.
  • Instansi Hidup 1940.
  • Instansi Budi 1940.
  • Majallah ‘SEMANGAT ISLAM' (Jaman Jepang 1943).
  • Majallah ‘MENARA' (Keluar di Padang Panjang), setelah revolusi 1946.
  • Negara Islam (1946).
  • Islam serta Demokrasi,1946.
  • Revolusi Pemikiran,1946.
  • Revolusi Agama,1946.
  • Tradisi Minangkabau hadapi Revolusi,1946.
  • Dibantingkan ombak warga,1946.
  • Di dalam Lembah harapan,1946.
  • Setelah naskah Renville,1947.
  • Pidato Pembelaan Momen Tiga Maret,1947.
  • Menanti Beduk mengeluarkan bunyi,1949 di Bukittinggi,Sedang Konperansi Meja Bulat.
  • Ayahku,1950 di Jakarta.
  • Mandi Sinar di Tanah Suci. 1950.
  • Mengembara Dilembah Nyl. 1950.
  • Di pinggir Sungai Dajlah. 1950.
  • Kenangan-kenangan hidup 1,autobiografi semenjak lahir 1908 sampai pd tahun 1950.
  • Kenangan-kenangan hidup 2.
  • Kenangan-kenangan hidup 3.
  • Kenangan-kenangan hidup 4.
  • Riwayat Ummat Islam Jilid 1,dicatat tahun 1938 diangsur sampai 1950.
  • Riwayat Ummat Islam Jilid 2.
  • Riwayat Ummat Islam Jilid 3.
  • Riwayat Ummat Islam Jilid 4.
  • Dasar Mubaligh Islam,Cetakan 1 1937 ; Cetakan ke dua tahun 1950.
  • Pribadi,1950.
  • Agama serta wanita,1939.
  • Muhammadiyah lewat 3 jaman,1946,di Padang Panjang.
  • 1001 Masalah Hidup (Kelompok karangan dr Dasar Warga, dibukukan 1950).
  • Pelajaran Agama Islam,1956.
  • Perubahan Tashawwuf dr era ke era,1952.
  • Empat bulan di Amerika,1953 Jilid 1.
  • Empat bulan di Amerika Jilid 2.
  • Impak ajaran Muhammad Abduh di Indonesia (Pidato di Kairo 1958), untuk Doktor Honoris Causa.
  • Masalah jawab 1960, disalin dari karangan-karangan Majalah GEMA ISLAM.
  • Dari Daftar Lama, 1963 diciptakan oleh M. Arbie, Medan; serta 1982 oleh Pustaka Panjimas, Jakarta.
  • Instansi Hikmat,1953 oleh Bulan Bintang, Jakarta.
  • Islam serta Kebatinan,1972; Bulan Bintang.
  • Bukti serta Khayal Tuanku Rao, 1970.
  • Sayid Jamaluddin Al-Afhany 1965, Bulan Bintang.
  • Ekspansi Ideologi (Alghazwul Fikri), 1963, Bulan Bintang.
  • Hak Asasi Manusia dilihat dari sisi Islam 1968.
  • Falsafah Ideologi Islam 1950(sekembali dr Mekkah).
  • Keadilan Sosial dalam Islam 1950 (sekembali dr Mekkah).
  • Harapan kenegaraan dalam ajaran Islam (Kuliah umum) di Universiti Keristan 1970.
  • Studi Islam 1973, diedarkan oleh Panji Warga.
  • Himpunan Khutbah-khutbah.
  • Urat Tunggang Pancasila.
  • Doa-doa Rasulullah S.A.W,1974.
  • Riwayat Islam di Sumatera.
  • Berbohong di Dunia.
  • Muhammadiyah di Minangkabau 1975,(Menyambut Kongres Muhammadiyah di Padang).
  • Pandangan Hidup Muslim,1960.
  • Posisi wanita dalam Islam,1973.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL

 TOKOH DAN PENCIPTA BATIK NASIONAL Tahukah Kamu Siapakah Profil serta Pembuat Batik Nasional? Batik menjadi kreasi cipta yang oleh UNESCO di...